Apakah Manusia Berpikir Atas Dasar Pikirannya Sendiri
CCP - APAKAH MANUSIA BERPIKIR ATAS DASAR PIKIRANNYA SENDIRI

NALAR KRITIS
“Apakah manusia itu benar benar berpikir atas dasar pikirannya sendiri?” pertanyaan ini sempat dilontarkan padaku beberapa hari yang lalu, setelah dipikir2 manusia tidak berpikir atas dasar pikirannya sendiri namun pengaruh2 dari luar. Lingkungan, Media Sosial dan faktor lainnya yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
Dengan banyaknya Quotes2 yang dibuat oleh orang-orang random agar terlihat keren atau apapun niatnya, secara tidak sadar Quotes2 tersebut ditelan mentah2 oleh orang yang sedang sedih, depresi, stress dan semacamnya agar terhibur dengan kata2 tersebut, sehingga menjadi sebuah kalimat yang memang betul adanya. Misalnya :
“Emang Bener sih, titik tertinggi kecewanya seseorang itu ialah diam. Karena mau bicara apapun udah ngerasa kaya gak guna lagi.”
Oke, mari kita preteli kata demi katanya.
- “Emang bener sih”, sebuah ajakan untuk membenarkan sesuatu tanpa disadari.
- “Titik tertinggi kecewanya seseorang itu ialah diam”, mengajak orang-orang ketika sedang kecewa itu harus diam dan tidak melakukan apa-apa.
- “Karena mau bicara apapun udah ngerasa kaya gak guna lagi.” kata “kaya gak guna lagi” ini sebetulnya dia hanya “merasa” bahwa ketika dirinya berbicara itu tidak berguna lagi, sebetulnya perasaan seperti itulah yang tidak berguna.
Kejadian seperti ini sudah terjadi sebelumnya, apapun yang terjadi sekarang itu sebetulnya sudah ada dizaman dulu. Informasi2 yang masuk di era Teknologi yang sangat maju, sampai tidak terbendung lagi informasi yang berkeliaran di dunia maya, manusia sudah kehilangan nalar kritisnya atau dimatikan kritisismenya, akibatnya ketika menerima informasi yang masuk itu mudah terpengaruh secara tidak sadar seperti contohnya Quotes diatas yang sudah saya preteli kata demi katanya. Ada contoh lain seperti kata “healing” yang digunakan ketika ingin melakukan Aktifitas Liburan diluar rumah, seperti jalan2 dan lain lain, Karena terlalu sering menggunakan kata “healing” orang2 menganggap bahwa “healing” itu aktifitas liburan diluar rumah. Kata / Kalimat yang terlalu sering diucapkan akan tertanam di alam bawah sadar seseorang, artinya secara tidak sadar arti kata “Healing” sudah salah arti, yang tadinya Healing itu “Kerusakan fisik atau penyakit yang diderita oleh suatu organisme, penyembuhan melibatkan perbaikan jaringan hidup, organ dan sistem biologis secara keseluruhan dan kembali berfungsi.” menjadi aktifitas liburan.